Wednesday 26 March 2014

Pegawai VS Entok



Entok,, salah satu hewan yang tidak asing lagi, siapapun tidak dapat mengalahkan pesona dari sang Entok.. heheheee...


Bukan hanya peternak di kampung atau orang yang tinggalnya di kampung - kampung yang memelihara hewan ternak yang satu ini, saya menemui seorang Pegawai Negeri yang sedang asyik dengan para Entok-entoknya. Percaya tidak percaya tapi inilah yang terjadi. Bayangkan saja "PEGAWAI" yang identik dengan gaji besar, seragam yang rapi dan bersih, dan berwibawa, ternyata mau berteman dengan "ENTOK".



Sebut saja Bapak Agus Suprapto,SE seorang guru Ekonomi di SMA Negeri 2 Kota Bangun terkenal dengan hewan ternak rumahannya. Beliau memiliki beberapa ekor Induk Entok dan Anakannya."Memang jumlahnya tidak banyak, tapi karena hobi jadi saya merawat mereka yang sedikit dengan penuh kasih sayang". kata guru yang kerap dipanggil Pak Agus.

Kandang sederhana tepat berada disebelah kanan rumahnya yang beralamatkan di Jl.Sri Bangun Rt.019 Kota Bangun Ulu Kec.Kota Bangun Kab.Kutai Kartanegara, terdaftar sebagai tempat paling sering dikunjungi Pak Agus dengan urutan nomor satu.

Terlihat Pak Agus sedang memberi pakan untuk Anak Entok untuk pakan Anak Entok, beliau mengaku memberi pakan BR-1 dan vitamin pada minumnya yaitu Vita Chick Sedangkan untuk Entok dewasa Beliau mengimbangi antara pakann dedak dengan BR-2. 
Pada hari Senin, 17 Maret 2014 pukul 06.00 Wita saya mendapati beliau berada di Kandang Anakan Entok sebelum berangkat kerja. Beliau selalu menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke Kandang sebelum berangkat Mengajar, sore harinya ketika pulang dari kerja beliau kembali menengok ternak kesayangannya.
Hasil dari beternaknya lumayan memuaskan lho... Setiap Entoknya menghasilkan sebutir telur tiap harinya, “Pernah juga selama beberapa hari Entok saya tidak Produksi, itu dikarenakan pengaruh cuaca yang sangat panas karena kebutuhan minumnya lebih banyak, nafsu makannya jadi berkurang" Ujar Pak Agus.
Pak Agus mengaku pemeliharaan Entok tidak terlalu sulit, hanya saja untuk pertama kalinya memelihara Entok terkadang dia jarang pulang karena belum hafal dengan rumahnya, begitu pula saat Entok Bertelur dia bisa saja bertelur sampai mengeram diluar rumah. tetapi itu tidak akan berlangsung lama setelah dia hafal dimana rumahnya dia akan bertelur dan mengeram di rumah tercintanya...

 Satu ekor Entok memproduksi sekitar 12 - 15 butir telur, setelah itu dia mengeram selama kurang lebih 40hari. Dari 12-15 butir telur yang diproduksi terkadang bisa menetas semuanya tapi terkadang ada telur yang tidak bisa ditetaskan, tergantung dari tempat dan kawinnya Entok.

Anak Entok atau Minti dalam Bahasa Jawa yang baru menetas sekitar umur 0-1 Bulan dipisahkandangkan dari induknya, hal ini diperlukan agar Anak Entok dapat bertahan hidup. Bisa dibilang untuk umur 0-1Bulan masih rawan, dikhawatirkan jika digabung dengan induknya entok kecil akan ikut berenang dan karena daya tahan tubuhnya masih lemah Anak Entok bisa Mati. Untuk pengganti kehangatan dari sang Induk ditambahkan lampu pada kandang Entok kecil.
Terimakasih Kepada Bapak Agus Suprapto,S.E yang telah berbagi ilmunya.
Semoga Bermanfaat untuk rekan semua.
Posted By : Garnis Arum ADarta







Sunday 23 March 2014

BUDIDAYA TIKTOK (Persilangan Itik betina & Pejantan entok)

Hello ENTOKERS .......jumpa lagi di blog kami, dalam lanjutan postingan kali ini saya akan 
memposting lebih lanjuT tentang BUDIDAYA TIKTOK....untuk lebih jelasnya 
silahkan dibaca ya........! 
Budidaya Tiktok (persilangan itik betina dan pejantan entok) 

Pemeliharaan itik daging relatif masih baru dikenal, hal ini disebabkan karena belum tersedianya bibit khusus untuk itik pedaging yang dapat dengan mudah diperoleh oleh peternak. Itik yang banyak dijual sebagai itik pedaging pada saat ini adalah itik jantan/betina afkir dan entok janta/ betina dewasa. Telah berhasil dikembangkan itik pedaging unggul hasil persilangan antara entok jantan dengan itik betina yang disebut sebagai tiktok. Tiktok mempuyai kelebihan antra lain cepat tumbuh, sehigga bobot potong lebih besar; kandungan lemak daging rendah dengan tekstur daging lebih empuk, rasanya lebih gurih dari pada daging itik petelur. Pemeliharaan tiktok sebaiknya dengan sistem integrasi (Terpadu) dengan tanaman padi sawah, serangga, keong sawah, katak kecil dan sebagainya. Melalui sistem pemeliharaan seperti ini akan diperoleh keuntungan tambahan selain tiktok juga padi.

 2. PEMBIBITAN
Ada beberapa sumber bibit yang dapat dijadikan sebagai galur induk tiktok, diantaranya itik alabio, 
mojosari, tegal, dan bali. Pembuatan galur itik betina dasar pemeliharaanya sebagai berikut :
 - Itik lokal (Mojosari, alabio, tegal, dll.)
 - Produksi telur tinggi
 - Pertumbuhan yang cepat
 - Manmpu beradaptasi dengan lingkungan
 - Masa puncak produksi yang relatif tidak lama

Sedangkan sebagai pejantan adalah entok yang akan diambil semen (Sperma)nya untuk kebutuhan kawin suntik dengan induk itik lokal. Pembuataan galur entok jantan dasar pemeliharaannya sebagai berikut :
 - Pertumbuhan cepat
 - Memiliki performance (bentuk badan) yang besar saat dewasa.
 - Warna bulu lebih banyak warna putih
 - Daya kawin tinggi
 - Tidak mandul (Harus subur)

 3. SISTEM PERKAWINAN
Tiktok merupakan hasil persilangan antara entok jantan dengan etok betina. Anak tiktok yang dihasilkan bersifat infertil (mandul). Bibit tiktok dihasilkan dengan sistem IB (Inseminasi Buatan) atau dikenal dengan kawin suntik. Kondisi sperma entok mampu hidup di saluran reproduksi.itik betina hingga 7 hari,sebaiknya tidak lebih dari 4 hari. Dalam waktu satu minggu dapat dilakukan kawin suntik sebanyak 2 kali. Daya tetas telur relatif rendah yaitu 33,4%,artinya untuk mendapatkan 1 ekor DOT (day old tiktok) dibutuhkan 3 butir telur. Jika kebutuhan DOT perminggu 100 ekor maka dibutuhkan telur tetas 300 butir Produktivitas bertelur induk sekitar 60%, sehingga induk yang dibutuhkan untuk bertelur sebanyak (300 X 10/6) : 7= 70 -75 ekor perhari. Satu entok jantan dapat mengawini 4 ekor induk, untuk mengawini 70-75 ekor induk per hari dibutuhkan entok jantan sebanyak 70 : 4 = 18 ekor. Frekwensi kawin entok sekitar 70 %, maka untuk mendapatkan 18 ekor jantan yang siap kawin dibutuhkan 26 ekor ( 100/7 X 18 ekor = 26 ekor ) Cara penetasan telur tiktok ada dua macam, yaitu dengan unggas lainyang memeiliki sifat mengeram seperti ayam, entok, dan angsa, serta menggunakan mesin tetas 
sebagai pengganti indukan. Penetasan telur tiktok memebutuhkan waktu selama 32 hari, lebih cepat dari entok yang memerlukan waktu hingga 35 hari. Namun lebih lambat dari pada itik petelur yang hanya butuh waktu 28 hari. Suhu rungan mesin tetas pada minggu pertama sekitar 38,60 C, kemudian dinaikan menjadi 38,90C pada minggu kedua. Minggu ketiga suhu dinaikkan menjadi 39,20C dan pada minggu terakhir menjadi 39,40C. Kelembaban dalam mesin tetas adalah 70 % untuk hari pertama, hari berikutnya hingga akhir penetasan diturunkan menjadi 60%. Selama proses penetasan, telur harus dibalik minimal 4- 5 kali, dari hari pertama hingga hari ke 20, agar panas yang diterima oleh permukaan telur dapat merata.

 4. PEMELIHARAAN
Anak tiktok yang telah menetas sebaiknya dimasukan dalam kandang batrei (starter), dengan ukuran 90 X 60 X tinggi 30 cm. Tinggi kandang 80 cm dari lantai. Kandang dapat menampung 15 ekor umur 1-3 minggu (30 ekor/ m2). Setelah tiktok berumur 14 hari, dilepas disawah yang telah ditanami padi umur 14 luas satu hektar untuk 350 – 400 ekor atau 25 – 28 m 2 per ekor. Sebelum dilepas disawah, dilakukan adaptasi selama seminggu dengan memberikian lampu pijar jika anak tiktok bergerombol. Salah satu cara agar tiktok dapat bergerak dan berenang dengan leluasa, sebaiknya padi ditanam dengan sistem tanam jajar legowo, sehingga tiktok lebih cepat pertumbuhanya yaitu dalam waktu 75 hari. Saat butir padi mulai tumbuh, titok dapat dijual dengan bobot badan mencapai 2,5 Kg. Bahan pakan tambahan untuk tiktok sebaiknya berasal dari bahan lokal setempat seperti dedek, roti, cangkang udang dan ikan rucah, sedangkan bahan pakan utama didapat dari sawah berupa tumbuhan yang ada di sawah,serangga, keong sawah dan lain-lain.

TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG KE BLOG KAMI.......:-)
BY RIFANDI FAUZY RACHMAN 1303055129

SiTeM”PEMELIHARAAN ENTOK......!


Hai Para EnToKeRs!Kali ini saya akan melanjutkan postingan blog kami tentang
SiTeM”PEMELIHARAAN ENTOK......!
Selamat Membaca yoo....;-)


SISTEM” PEMELIHARAAN ENTOK:

1. Pemeliharaan tradisional
Pemeliharaan tradisional ditempuh dengan sistem integrasi atau menggembalakan entok pada hamparan sawah. Pemeliharaan tradisional melalui sistem integrasi entok dan padi sawah akan semaki efektif jika padi ditanam menggunakan mekanisme jajar legowo. Mekanisme jajar legowo ini dapat memberikan cukup ruang bagi entok untuk beraktivitas khususnya dalam mencari makan pada 
lahan persawahan itu.

Keuntungan lain yang diperoleh dari keberadaan entok di sawah yakni membantu pemupukan terkait kotoran yang dikeluarkan entok, meningkatkan kandungan oksigen tanah dan meminimalkan keberadaan gulma, rumput, atau hama seperti siput, keong mas, dan serangga karena entok akan memakannya. Selain itu, pakan entok dapat dikurangi sebab entok sudah mendapat tambahan makanan dari gulma, rumput, siput, keong mas, dan serangga dari sawah.

2. Pemeliharaan secara semi intensif
Pemeliharaan semi intensif dilakukan dengan mengagon / menggembalakan dan mengandangkan entok. Entok muda dipelihara melalui metode penggembalaan, selanjutnya ketika sudah siap panen, barulah entok dikandangkan dan diberikan pakan ramuan sendiri. Pengandangan entok dimaksudkan 
agar entok tidak banyak beraktivitas sehingga penggemukan bisa dihasilkan. 

3. Pemeliharaan secara intensif
Pemeliharaan entok secara intensif ditempuh melalui pengandangan dan tidak disertai penggembalaan selama pemeliharaannya. Sistem pemeliharaan intensif merupakan gabungan dari pemanfaatan manajemen usaha, teknologi, serta efisiensi. Teknologi disini maksudnya adalah mengandangkan entok sehingga pengontrolan kondisi kesehatan entok bisa lebih ditingkatkan. Sedangkan manajemen usaha terkait dengan pengandangan entok dan pemberian pakan yang lebih terkontrol, sehingga dapat dilakukan penghematan biaya produksi. Efisiensi maksudnya adalah penghematan lahan karena pembuatan kandang bisa dibentuk secara bertingkat.

Pemeliharaan entok secara intensif dikelompokkan menjadi dua tahap, yakni starter dan grower-finisher. Entok dalam tahap starter (usia 0-3 minggu), perlu diberikan asupan pakan yang memiliki kandungan nutrisi sesuai kebutuhan ternak. Selain itu, diperlukan juga penerangan di malam hari dan pembuatan kandang berbentuk panggung agar entok tidak kedinginan. Untuk kepadatan entok tiap meter persegi kandang adalah 14-20 ekor.

Sekian dan Terima Kasih yang bagi telah berkunjung blog kami, semoga memberikan manfaat hehe........;-)
 BY RIFANDI FAUZY RACHMAN 1303055129

Ternak Entok Tradisional Ala Pak Ra'uf....

HELLO SAHABAT ENTOK !!! How are you?, I am fine and i hope you are too ,,, aamiin
"kali ini kita akan membahas Ternak Tradisional Ala Pak Ra'uf....

`LANGSUNG SAJA ,,, ini DIa .!!
   
      Pak Rauf adalah seorang peternak unggas tradisiona, unggas yang diternaknya terdiri dari ayam kampung dan entok, Pak Ra'uf sendiri tinggal di daerah jauh terpencil yaitu di RT 10, Dusun Manunggal Jaya, Desa Tani Bhakti, KM 14, Kec. Loa Janan  Kab. Kutai Kartanegar. 

         Disanalah beliau beternak unggas yang mayoritas unggasnya Entok, Pak Ra'uf memiliki kandang entok yang besarnya hanya sekitar 3x3m yang diberi lampu penerangan. Beliau memulai ternak entok ini hanya iseng - iseng ingin mencoba, ternyata setelah dijalaninya tidak terlalu rumit, beliau berujar "ENTOK ITU TIDAK PERLU SELALU DIAWASI CUKUP DILEPAS DIA AKAN CARI MAKAN  SENDIRI" ... beliau memiliki 5 ekor induk betina, 4 ekor jantan dewasa, dan anakannya setiap induk betina memiliki 10- 13 ekor, biasayan Pak Ra'uf memberi pakan kepada ternak entonya dengan bama, atau dedak (tidak ada takaran tertentu).

         Pak Ra'uf beternak tujuannya adalah sebagai hobi dan untuk menambah penghasilan jika dibutuhkan dan lagi dalam kondisi ekonomi menjepit maka entok akan dijual dengan pedagang pengumpul, yang sudah jadi langganan, 1 ekor entok jantan dewasa dihargai 100.000 rupiah, 1 ekor entok betina dewasa dihargai 50.000 - 75.000 rupiah.

          WAHH..... LUMAYAN JUGA SAHABAT ENTOK .!!!! dengan perlakuan yang sederhana dan hasil yang lumayan ... tohh kenapa tidak untuk dilakukan ,,, HITUNG-HITUNG MENAMBAH UANG JAJAN .... 
EMMMM ....sampai disini dulu sahabat entokkk, jika sahabat ingin banyak tahu tentang ternak Pak Ra'uf, jika sahabat entok ingin banyak tahu tentang Ternak Tradisional Ala Pak Ra'uf ikuti terus post Blog Kami, tErImAkAsIh

by; Tajuddin 1303055131

    

entok di kecamatan loa kulu... :)

hai lagi teman-teman :)

sekarang kita bahas yuk tentang entok di kec. loa kulu kab.kukar, kaltim. sudah banyak masyarakat disana yang memelihara entok. akan tetapi hanya usaha kecil-kecilan, hanya sebagai usaha sampingan saja.. belum ada masyarakan yang fokus untuk beternak entok.. walaupun begitu, masyarakat disana sangat memperhatikan pakan entoknya, kebersihan kandangnya serta kebersihan entoknya sendiri lo..
pagi hari hingga sore hari, entok-entok disana berkeliaran keluar kandang. sore hari hingga malam entok-entoknya kembali masuk ke kandangnya.

nah ini adalah gambar yang saya ambil ketika saya berkunjung ke kec.loa kulu



lucu-lucu ya entoknya bikin gemes hehehe

sekian dari saya.. terimakasih :)
by, vera rahmayanti (1303055159)