Sunday 6 April 2014

Mencegahan Lebih Baik Daripada Mengobati


 “Mencegah lebih baik daripada mengobati”. Kalimat di atas bukan hanya berupa slogan saja, tetapi benar adanya karena dengan mengupayakan pencegahan maka secara otomatis ternak itik akan sehat. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan tidak akan sia-sia dan usaha produksi peternakan pun dapat memberikan keuntungan sesuai dengan harapan. Berbagai cara pengendalian dilakukan antara lain dengan cara pemeliharaan kesehatan dan kebersihan lingkungan peternakan maupun vaksinasi terhadap penyakit tertentu yang sulit diobati.
Walaupun ternak itik tahan terhadap berbagai penyakit tetapi pengetahuan dan keterampilan peternak dalam mendiagnosa atau menentukan jenis penyakit pada ternak itik perlu dimiliki. Adapun kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki peternak antara lain seperti berikut :
1.       Peternak dapat membedakan penampilan itik yang sehat dan itik yang sakit.
2.       Dapat mengenali bagian tubuh itik yang mengalami kelainan.
3.       Dapat menentukan langkah-langkah pertolongan pertama yang perlu segera dilakukan.
4.       Dapat membedakan penampilan tinja (kotoran itik) yang normal dan tinja itik yang sakit.
5.       Mengetahui tempat untuk berkonsultasi bila terjadi gangguan penyakit pada ternak peliharaannya.
6.      Mampu menyiapkan informasi sebagai bahan konsultasi sehingga memudahkan dan mengarahkan dugaan jenis penyakit sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Jenis Penyakit Pada Ternak Itik
Pada dasarnya penyakit yang menyerang ternak itik dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu : Penyakit tidak menular dan Penyakit menular.
A. Penyakit Tidak menular
Penyakit ini disebabkan oleh buruknya tata laksana pemeliharaan seperti keracunan, pemeliharaan kesehatan dan kebersihan yang buruk, kekurangan vitamin dan mineral dan lain-lain.
1. Stress (cekaman)
Stress atau cekaman pada itik bisa disebabkan oleh berbagai faktor pengganggu yang secara langsung mempengaruhi fisiologi tubuh itik, misalya kebisingan, kurang kebebasan bermain dekat air, berpindah-pindah tempat, pertukaran pakan dan lain sebagainya.
Obat untuk menanggulangi stress belum ada. Yang dapat dilakukan peternak adalah menghidari segala gangguan yang dapat menimbulkan stress yaitu dengan cara memelihara lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan peternakan.
2. Kekurangan Vitamin A
Pakan yang tidak cukup mengandung vitamin A dapat menyebabkan kekurangan vitamin A pada ternak itik dan akhirnya mengganggu pertumbuhan. Tanda-tanda itik yang kekurangan vitamin A adalah : itik akan tampak selalu mengantuk, kondisi kaki lemah, mata tertimbun lendir warna putih dan mudah terkena infeksi. Pada itik umur sekitar 4 minggu itik yang kekurangan vitamin A terlihat selaput matanya menebal dan kering, air mata keluar berlebihan, bagian bawah mata tertimbun cairan lendir. Sedang pada itik dewasa, kekurangan vitamin A mengakibatkan penurunan produksi telur, tubuh mengurus dan lemah.
Jagung kuning merupakan sumber vitamin A yang sangat diperlukan dalam komposisi pakan itik. Penyakit kekurangan (defisiensi) vitamin A umumnya terjadi karena peternak mengganti jagung kuning dengan jagung putih yang miskin vitamin A.
3. Antibiotika Dermatitis
Penyakit ini terjadi pada itik karena penggunaan obat-obatan yang mengandung antibiotika secara berlebihan.
Akibatnya kulit itik menjadi kering , bulu rontok dan mudah patah, itik selalu gelisa karena gatal-gatal pada kulitnya.
Pencegahan terhadap penyakit ini adalah dengan menggunakan antibiotika seperlunya. Penghentian pemberian antibiotika serta pemberian “laxative” (obat pencahar) ringan seperti “molasses” dapat memulihkan kondisi ternak itik yang menderita dalam 4 – 6 hari.
4. Keracunan Garam
Penyakit keracunan garam umumnya terjadi bila air itik atau kolam air mengandung kadar garam yang tinggi, juga bila bahan baku pakan tertentu mengandung kadar garam yang tinggi. Keracunan garam pada itik lebih sering terjadi di lokasi peternakan dekat pantai/tambak yang airnya tercemar garam. Ternak itik tidak tahan terhdap garam yang berlebihan, konsentrasi 2% saja dalam ransum atau 4.000 ppm dalam air minum dapat menimbulkan kematian terhadap ternak itik.
B. Penyakit Menular
Penyakit menular pada itik merupakan penyakit yang disebabkan oleh : virus, bakteri atau kuman yang dapat ditularkan melalui kontak langsung atau melalui udara.
1. Fowl Cholera (kolera itik)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri “Pasteurella Avicia”. Kandang yang basah serta lembab dapat mempercepat penularan. Penyakit yang menyerang anak itik umur 4 minggu dapat menimbulkan kematian hingga 50%, sedangkan pada itik dewasa dapat menimbulkan kematian kurang dari 50%.
Gejala penyakit ini adalah : sesak nafas, pial bengkak dan panas, jalan sempoyongan. Itik yang terserang penyakit kolera yang akut akan meratap dan mengeluarkan suara yang nyaring dan keluar dari kelompoknya. Keganasan penyakit ini dapat menyebabkan infeksi darah dan itik akan mengalami kematian secara mendadak.
Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi Fowl Cholera. Pengobatan bagi itik yang terserang pada tingkat awal dapat digunakan obat Choramphenicol, Tetracycline atau Preparat-preparat Sulfat.
2.Fowl Pox (Cacar)
Penyakit cacar ini menyerang itik pada segala umur dan penyebabnya adalah virus. Tanda-tanda penyakit ini adalah dengan munculnya benjolan-benjolan pada bagian badan itik yang tidak tertutupp bulu seperti kaki dan kepala. Penyakit cacar basah menyerang rongga mulut dan bentuk “diptherie” dan kematian terjadi karena itik kesulitan makan dan minum.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara vaksinasi yang disuntikan dibalik sayap itik. Pengobatan cacar kering berupa benjolan-benjolan dapat dilakukan dengan jalan mengelupasi benjolan-benjolan sampai berdarah kemudian diolesi dengan yodium tingture (6-10%).
3. White Eye (Mata Memutih)
Penyakit yang diduga disebabkan oleh virus ini menyerang itik pada segala umur dan yang paling peka adalah itik umur kurang dari 2 bulan. Biasanya itik yang kurang vitamin A mudah terserang penyakit ini. Kandang yang lembab dan lantai (litter) yang basah juga memudahkan itik terserang penyakit ini.
Tanda-tanda anak itik yang terserang penyakit ini adalah : cairan putih bening keluar dari mata dan paruh, kotoran yang bening dalam beberapa jam berubah menjadi kekuning-kuningan, itik sulit bernafas, lemah dan akhirnya lumpuh. Bila sampai kejang-kejang, kematian tak bisa dihindari. Pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan daengan antibiotika yang dicampur air minum atau pakan. Antibiotika yang
sering digunakan adalah Oxytetracycline (terramycin) atau Chlortetracycline (aureomycins) dengan dosis 10 gram per 100 kg pakan atau 10 gram dalam 40 gallon air minum akan membantu mengontrol penyakit white Eye.

Demikianlah beberapa jenis penyakit yang dapat menyerang ternak itik serta cara pencegahan dan cara mengobati, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi para peternak, sekian dan terima kasih. dengan penyakit White Eye. Anak itik umur 1 minggu sampai umur 2 bulan, merupakan itik yang sering terserang penyakit ini. Akan tetapi itik dewasa pun dapat pula terserang wabah penyakit coryza ini.
Sumber :http://aisklopedia.blogspot.com/2013/04/obat-alami-untuk-penyakit-entok.html
MEGA PRAMESHWARDANI ASWIN MAHARDIKA
(1303055167)











No comments:

Post a Comment