“Mencegah lebih baik daripada mengobati”. Kalimat
di atas bukan hanya berupa slogan saja, tetapi benar adanya karena dengan
mengupayakan pencegahan maka secara otomatis ternak itik akan sehat. Dengan
demikian, biaya yang dikeluarkan tidak akan sia-sia dan usaha produksi
peternakan pun dapat memberikan keuntungan sesuai dengan harapan. Berbagai cara
pengendalian dilakukan antara lain dengan cara pemeliharaan kesehatan dan
kebersihan lingkungan peternakan maupun vaksinasi terhadap penyakit tertentu
yang sulit diobati.
Walaupun
ternak itik tahan terhadap berbagai penyakit tetapi pengetahuan dan
keterampilan peternak dalam mendiagnosa atau menentukan jenis penyakit pada
ternak itik perlu dimiliki. Adapun kemampuan dan keterampilan yang harus
dimiliki peternak antara lain seperti berikut :
1.
Peternak dapat membedakan penampilan itik yang
sehat dan itik yang sakit.
2.
Dapat mengenali bagian tubuh itik yang mengalami
kelainan.
3.
Dapat menentukan langkah-langkah pertolongan
pertama yang perlu segera dilakukan.
4.
Dapat membedakan penampilan tinja (kotoran itik)
yang normal dan tinja itik yang sakit.
5.
Mengetahui tempat untuk berkonsultasi bila
terjadi gangguan penyakit pada ternak peliharaannya.
6. Mampu menyiapkan informasi sebagai bahan
konsultasi sehingga memudahkan dan mengarahkan dugaan jenis penyakit sebelum
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Jenis Penyakit Pada Ternak Itik
Pada dasarnya
penyakit yang menyerang ternak itik dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu :
Penyakit tidak menular dan Penyakit menular.
A. Penyakit Tidak menular
Penyakit ini disebabkan oleh
buruknya tata laksana pemeliharaan seperti keracunan, pemeliharaan kesehatan
dan kebersihan yang buruk, kekurangan vitamin dan mineral dan lain-lain.
1. Stress (cekaman)
Stress atau cekaman pada itik bisa disebabkan oleh
berbagai faktor pengganggu yang secara langsung mempengaruhi fisiologi tubuh
itik, misalya kebisingan, kurang kebebasan bermain dekat air, berpindah-pindah
tempat, pertukaran pakan dan lain sebagainya.
Obat untuk menanggulangi stress belum ada. Yang
dapat dilakukan peternak adalah menghidari segala gangguan yang dapat
menimbulkan stress yaitu dengan cara memelihara lingkungan dan menjaga
kebersihan lingkungan peternakan.
2. Kekurangan
Vitamin A
Pakan yang tidak cukup mengandung vitamin A dapat
menyebabkan kekurangan vitamin A pada ternak itik dan akhirnya mengganggu
pertumbuhan. Tanda-tanda itik yang kekurangan vitamin A adalah : itik akan
tampak selalu mengantuk, kondisi kaki lemah, mata tertimbun lendir warna putih
dan mudah terkena infeksi. Pada itik umur sekitar 4 minggu itik yang kekurangan
vitamin A terlihat selaput matanya menebal dan kering, air mata keluar
berlebihan, bagian bawah mata tertimbun cairan lendir. Sedang pada itik dewasa,
kekurangan vitamin A mengakibatkan penurunan produksi telur, tubuh mengurus dan
lemah.
Jagung kuning merupakan sumber vitamin A yang
sangat diperlukan dalam komposisi pakan itik. Penyakit kekurangan (defisiensi)
vitamin A umumnya terjadi karena peternak mengganti jagung kuning dengan jagung
putih yang miskin vitamin A.
3. Antibiotika
Dermatitis
Penyakit ini terjadi pada itik karena penggunaan
obat-obatan yang mengandung antibiotika secara berlebihan.
Akibatnya kulit itik menjadi kering , bulu rontok dan mudah patah,
itik selalu gelisa karena gatal-gatal pada kulitnya.
Pencegahan terhadap penyakit ini adalah dengan
menggunakan antibiotika seperlunya. Penghentian pemberian antibiotika serta
pemberian “laxative” (obat pencahar) ringan seperti “molasses” dapat memulihkan
kondisi ternak itik yang menderita dalam 4 – 6 hari.
4. Keracunan Garam
Penyakit keracunan garam umumnya terjadi bila air
itik atau kolam air mengandung kadar garam yang tinggi, juga bila bahan baku
pakan tertentu mengandung kadar garam yang tinggi. Keracunan garam pada itik
lebih sering terjadi di lokasi peternakan dekat pantai/tambak yang airnya
tercemar garam. Ternak itik tidak tahan terhdap garam yang berlebihan,
konsentrasi 2% saja dalam ransum atau 4.000 ppm dalam air minum dapat
menimbulkan kematian terhadap ternak itik.
B.
Penyakit Menular
Penyakit menular pada itik merupakan penyakit yang
disebabkan oleh : virus, bakteri atau kuman yang dapat ditularkan melalui
kontak langsung atau melalui udara.
1. Fowl Cholera
(kolera itik)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri “Pasteurella
Avicia”. Kandang yang basah serta lembab dapat mempercepat penularan. Penyakit
yang menyerang anak itik umur 4 minggu dapat menimbulkan kematian hingga 50%,
sedangkan pada itik dewasa dapat menimbulkan kematian kurang dari 50%.
Gejala penyakit ini adalah : sesak nafas, pial
bengkak dan panas, jalan sempoyongan. Itik yang terserang penyakit kolera yang
akut akan meratap dan mengeluarkan suara yang nyaring dan keluar dari
kelompoknya. Keganasan penyakit ini dapat menyebabkan infeksi darah dan itik
akan mengalami kematian secara mendadak.
Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi Fowl
Cholera. Pengobatan bagi itik yang terserang pada tingkat awal dapat digunakan
obat Choramphenicol, Tetracycline atau Preparat-preparat Sulfat.
2.Fowl Pox
(Cacar)
Penyakit cacar ini menyerang itik pada segala umur
dan penyebabnya adalah virus. Tanda-tanda penyakit ini adalah dengan munculnya
benjolan-benjolan pada bagian badan itik yang tidak tertutupp bulu seperti kaki
dan kepala. Penyakit cacar basah menyerang rongga mulut dan bentuk “diptherie”
dan kematian terjadi karena itik kesulitan makan dan minum.
Pencegahan
dapat dilakukan dengan cara vaksinasi yang disuntikan dibalik sayap itik.
Pengobatan cacar kering berupa benjolan-benjolan dapat dilakukan dengan jalan
mengelupasi benjolan-benjolan sampai berdarah kemudian diolesi dengan yodium
tingture (6-10%).
3. White Eye (Mata Memutih)
Penyakit yang diduga disebabkan oleh virus ini
menyerang itik pada segala umur dan yang paling peka adalah itik umur kurang
dari 2 bulan. Biasanya itik yang kurang vitamin A mudah terserang penyakit ini.
Kandang yang lembab dan lantai (litter) yang basah juga memudahkan itik
terserang penyakit ini.
Tanda-tanda anak itik yang terserang penyakit ini
adalah : cairan putih bening keluar dari mata dan paruh, kotoran yang bening
dalam beberapa jam berubah menjadi kekuning-kuningan, itik sulit bernafas,
lemah dan akhirnya lumpuh. Bila sampai kejang-kejang, kematian tak bisa
dihindari. Pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan daengan antibiotika yang
dicampur air minum atau pakan. Antibiotika yang
sering digunakan adalah Oxytetracycline
(terramycin) atau Chlortetracycline (aureomycins) dengan dosis 10 gram per 100
kg pakan atau 10 gram dalam 40 gallon air minum akan membantu mengontrol
penyakit white Eye.
Demikianlah
beberapa jenis penyakit yang dapat menyerang ternak itik serta cara pencegahan
dan cara mengobati, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi para peternak,
sekian dan terima kasih. dengan penyakit White Eye. Anak itik umur 1 minggu
sampai umur 2 bulan, merupakan itik yang sering terserang penyakit ini. Akan
tetapi itik dewasa pun dapat pula terserang wabah penyakit coryza ini.
Sumber :http://aisklopedia.blogspot.com/2013/04/obat-alami-untuk-penyakit-entok.html
MEGA PRAMESHWARDANI ASWIN MAHARDIKA
(1303055167)