teman-teman saya sebelumnya telah menjelaskan tentang entok yang mudah beradaptasi, sejarah entok datang ke indonesia serta pengenalan entok..
nah sekarang giliran saya :)
sebelum kita memulai usaha beternak entok atau membudidayakan entok, kita harus mempunyai perencaan terlebih dahulu. agar usaha ternak kita bisa berjalan lancar sesuai yang kita rencanakan.
apa saja sih yang harus direncanakan?
mari kita simak bersama-sama.
beberapa hal yang perlu direncanakan, yaitu:
1. Menentukan tujuan budidaya
Sebelum kita
membudiyadayakan entok, kita harus tau apa tujuan kita membudidayakan entok. Jika entok dibudidayakan secara intensif
atau dijadikan sumber penghasilan yang utama, maka bila memungkinkan kembangkan
usaha budidaya entok ini untuk memenuhi permintaan dari luar daerah.
Tetapi bila usaha budidaya entok hanya dijadikan usaha sampingan saja, maka cukup
fokuskan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan usahakan tidak mengeluarkan
banyak modal serta batasi tenaga kerja.
2. Menentukan lokasi
Beternak entok bisa diterapkan
hampir di seluruh daerah, bisa di area pantai, daerah berbatu maupun berumput,
atau di pegunungan. Namun, agar memperoleh hasil yang cukup optimal, kita perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut:
·
Usahakan
memilih lokasi yang jauh dari kebisingan karena entok tidak menyukai keramaian.
Lokasi pemeliharaan seperti ini bisa membuat induk entok enggan untuk
bertelur.
·
Lokasi
beternak harus terpisah dari area pemukiman penduduk, sebab entok menghasilkan
bau yang kurang sedap.
·
Usahakan
lokasi pemeliharaan entok dekat pada sumber air. Komposisi tubuh entok hampir
75% terdiri atas air. Bobot entok menunjukkan jumlah konsumsi air entok
tersebut.
·
Apabila anda
menerapkan sistem intensif dalam budidaya entok, pembuatan kandang harus
mempertimbangkan ventilasi yang cukup.
3. Akses listrik, jalan, dan telepon
Listrik sangat menunjang kelancaran
budidaya entok. Listrik bisa dimanfaatkan sebagai penghangat bagi anak entok,
penggerak pompa air, maupun untuk sumber penerangan. Akses jalan juga sangat
penting bagi kelangsungan usaha budidaya entok, karena bermacam aktivitas
dilakukan melewati akses jalan tersebut. Sebagai contoh, pengiriman daging dan
bahan baku pasti memanfaatkan fasilitas jalan. Sedangkan telepon dapat
digunakan untuk sarana komunikasi dengan konsumen maupun penyedia bahan pakan.
4. Kondisi lingkungan masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat
sekitar sangat mempengaruhi usaha budidaya entok. Interaksi dan komunikasi
dengan masyarakat sekitar harus terjaga dengan baik untuk menghindari
kemungkinan munculnya hambatan dari masyarakat
5. Menetapkan sistem pemeliharaan
a.
Pemeliharaan tradisional
Pemeliharaan
tradisional ditempuh dengan sistem integrasi atau menggembalakan entok pada
hamparan sawah. Pemeliharaan tradisional melalui sistem integrasi entok dan
padi sawah akan semaki efektif jika padi ditanam menggunakan mekanisme jajar legowo.
Mekanisme jajar legowo ini dapat memberikan cukup ruang bagi entok untuk
beraktivitas khususnya dalam mencari makan pada lahan persawahan itu.
Keuntungan
lain yang diperoleh dari keberadaan entok di sawah yakni membantu pemupukan
terkait kotoran yang dikeluarkan entok, meningkatkan kandungan oksigen tanah
dan meminimalkan keberadaan gulma, rumput, atau hama seperti siput, keong mas,
dan serangga karena entok akan memakannya. Selain itu, pakan entok dapat
dikurangi sebab entok sudah mendapat tambahan makanan dari gulma, rumput,
siput, keong mas, dan serangga dari sawah.
b.
Pemeliharaan secara semi intensif
Pemeliharaan
semi intensif dilakukan dengan mengagon / menggembalakan dan mengandangkan
entok. Entok muda dipelihara melalui metode penggembalaan, selanjutnya ketika
sudah siap panen, barulah entok dikandangkan dan diberikan pakan ramuan
sendiri. Pengandangan entok dimaksudkan agar entok tidak banyak beraktivitas
sehingga penggemukan bisa dihasilkan.
c.
Pemeliharaan secara intensif
Pemeliharaan
entok secara intensif ditempuh melalui pengandangan dan tidak disertai
penggembalaan selama pemeliharaannya. Sistem pemeliharaan intensif merupakan
gabungan dari pemanfaatan manajemen usaha, teknologi, serta efisiensi.
Teknologi disini maksudnya adalah mengandangkan entok sehingga pengontrolan
kondisi kesehatan entok bisa lebih ditingkatkan. Sedangkan manajemen usaha
terkait dengan pengandangan entok dan pemberian pakan yang lebih terkontrol,
sehingga dapat dilakukan penghematan biaya produksi. Efisiensi maksudnya adalah
penghematan lahan karena pembuatan kandang bisa dibentuk secara bertingkat.
Pemeliharaan
entok secara intensif dikelompokkan menjadi dua tahap, yakni starter dan
grower-finisher. Entok dalam tahap starter (usia 0-3 minggu), perlu diberikan
asupan pakan yang memiliki kandungan nutrisi sesuai kebutuhan ternak. Selain
itu, diperlukan juga penerangan di malam hari dan pembuatan kandang berbentuk
panggung agar entok tidak kedinginan. Untuk kepadatan entok tiap meter persegi
kandang adalah 14-20 ekor.
setelah menyimak, saatnya kita membuat perencanaan terlebih dahulu, agar usaha yang kita buat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang kita rencanakan.
sekian & terimakasih..
by, vera rahmayanti 1303055159
sumber: