Thursday, 3 April 2014

Penggemukan Entok...


    Hallo,, sahabat peter sekalian pada minggu kali ini saya posting tentang bagaimana cara penggemukan entok yang baik  dan proposional. Setelah mengetahui tentang budidaya yang baik maka selanjutnya kita akan memikirkan bagaimanakah ternak entok dapat mempunyai berat badan yang fantastic, tetapi tidak akan membuat biaya pakan ternak membengkak.
    Telah kita ketahui bersama bahwa entok memiliki berat badan pada umumnya sekitar 3,5-6 kg (entok pedaging). Yang terbesit dalam fikiran teman-teman sekalian ialah bagaimana kita membuat entok tersebut memiliki bobot seberat tersebut. Yaaaa, mari kita bahas bersama…
    Di Indonesia pertumbuhan Entok agak lambat karena cara pemeliharaannya yang kurang baik. Salah satu upaya peningkatan produktivitas dapat ditempuh melalui cara pemeliharaan yang bersifat intensif, tetapi kendalanya adalah biaya ransum yang masih mahal. Ransum merupakan faktor yang paling berpengaruh pada pertumbuhan ternak, selain itu biaya ransum sangat besar yaitu sekitar 60%-70% dari biaya produksi. Dalam rangka menurunkan biaya ransum, maka sebaiknya dipakai bahan pakan alternatif dari sumber daya lokal yang tidak bersaing dengan manusia, harganya murah, serta mengandung nutrisi yang baik seperti ampas tahu
    Ampas tahu bisa diberikan pada entok dalam bentuk kering (tepung) atau basah. Pemberian ampas tahu pada entok mungkin sudah dilakukan di masyarakat, tetapi belum pernah diteliti. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan ampas tahu adalah kandungan serat kasarnya yang tinggi, jadi pemakaiannya dalam ransum harus dibatasi, karena bangsa unggas kurang bisa mencerna serat kasar dan bila kelebihan bisa berpengaruh buruk pada performan. Performan biasa dimanifestasikan dalam besarnya konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum.
    Pertambahan bobot badan sangat dipengaruhi oleh konsumsi ransum, karena konsumsi ransum menentukan masukan zat nutrisi kedalam tubuh yang selanjutnya dipakai untuk pertumbuhan dan keperluan lainnya. Dengan konsumsi ransum yang tidak berbeda antar perlakuan, maka pertambahan bobot badan pun menjadi tidak berbeda penelitian ini mendukung pernyataan Soeharsono bahwa konsumsi ransum erat kaitannya dengan pertumbuhan. Selain itu sejalan dengan Jull (1978) yang menyatakan bahwa secara tidak langsung pertumbuhan merupakan peningkatan air, protein dan mineral serta terdapat hubungan yang erat antara kecepatan tumbuh dengan jumlah ransum yang dikonsumsi pada periode tertentu
Yaa, demikianlah yang bisa saya sampaikan kepada teman-teman. Semoga dapat membantu dan bermanfaat.
Sumber: http://beternakcara.blogspot.com/2013/12/pengaruh-pemberian-ampas-tahu-pada.html

MEGA PRAMESHWARDANI ASWIN MAHARDIKA
(1303055167)

No comments:

Post a Comment