Hallo,,
sahabat peter sekalian pada minggu kali ini saya posting tentang bagaimana cara
penggemukan entok yang baik dan
proposional. Setelah mengetahui tentang budidaya yang baik maka selanjutnya
kita akan memikirkan bagaimanakah ternak entok dapat mempunyai berat badan yang
fantastic, tetapi tidak akan membuat biaya pakan ternak membengkak.
Telah
kita ketahui bersama bahwa entok memiliki berat badan pada umumnya sekitar
3,5-6 kg (entok pedaging). Yang terbesit dalam fikiran teman-teman sekalian
ialah bagaimana kita membuat entok tersebut memiliki bobot seberat tersebut.
Yaaaa, mari kita bahas bersama…
Di
Indonesia pertumbuhan Entok agak lambat karena cara pemeliharaannya yang kurang
baik. Salah satu upaya peningkatan produktivitas dapat ditempuh melalui cara
pemeliharaan yang bersifat intensif, tetapi kendalanya adalah biaya ransum yang
masih mahal. Ransum merupakan faktor yang paling berpengaruh pada pertumbuhan
ternak, selain itu biaya ransum sangat besar yaitu sekitar 60%-70% dari biaya
produksi. Dalam rangka menurunkan biaya ransum, maka sebaiknya dipakai bahan
pakan alternatif dari sumber daya lokal yang tidak bersaing dengan manusia,
harganya murah, serta mengandung nutrisi yang baik seperti ampas tahu
Ampas
tahu bisa diberikan pada entok dalam bentuk kering (tepung) atau basah.
Pemberian ampas tahu pada entok mungkin sudah dilakukan di masyarakat, tetapi
belum pernah diteliti. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan ampas tahu
adalah kandungan serat kasarnya yang tinggi, jadi pemakaiannya dalam ransum
harus dibatasi, karena bangsa unggas kurang bisa mencerna serat kasar dan bila
kelebihan bisa berpengaruh buruk pada performan. Performan biasa
dimanifestasikan dalam besarnya konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan
konversi ransum.
Pertambahan
bobot badan sangat dipengaruhi oleh konsumsi ransum, karena konsumsi ransum
menentukan masukan zat nutrisi kedalam tubuh yang selanjutnya dipakai untuk
pertumbuhan dan keperluan lainnya. Dengan konsumsi ransum yang tidak berbeda
antar perlakuan, maka pertambahan bobot badan pun menjadi tidak berbeda
penelitian ini mendukung pernyataan Soeharsono bahwa konsumsi ransum erat
kaitannya dengan pertumbuhan. Selain itu sejalan dengan Jull (1978) yang
menyatakan bahwa secara tidak langsung pertumbuhan merupakan peningkatan air,
protein dan mineral serta terdapat hubungan yang erat antara kecepatan tumbuh
dengan jumlah ransum yang dikonsumsi pada periode tertentu
Yaa, demikianlah yang bisa saya sampaikan kepada
teman-teman. Semoga dapat membantu dan bermanfaat.
Sumber: http://beternakcara.blogspot.com/2013/12/pengaruh-pemberian-ampas-tahu-pada.html
Sumber: http://beternakcara.blogspot.com/2013/12/pengaruh-pemberian-ampas-tahu-pada.html
MEGA PRAMESHWARDANI ASWIN MAHARDIKA
(1303055167)
No comments:
Post a Comment